Rabu, 27 Februari 2013

Makalah Motivasi dan aktivitas dalam belajar




PENDAHULUAN

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, motivasi sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Mengapa demikian? Karena dengan adanya motivasi dapat memicu siswa/anak didik untuk semangat dalam melakukan aktifitas belajar. Dengan demikian, maka siswa/anak didik dapat dengan mudah dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Selain dari pada itu, dengan adanya motivasi juga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa/anak didik sehingga anak akan terdorong untuk bertanya dan mencari tahu tentang materi tersebut.
Dari pentingnya motivasi belajar inilah, penulis tertarik untuk mengkaji tentang motivasi belajar yang ada dalam proses pembelajaran. Disini juga dijabarkan oleh penulis mengenai pengertian, kebutuhan, teori tentang motivasi, dan piramida hierarki maslow. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan masih adanya kesalahan-kesalahan atau kekurang sempurnaan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangatlah dibutuhkan oleh penulis untuk perbaikan dan masukan dalam menulis makalah yang akan datang.
Dengan disusunnya makalah “MOTIVASI DAN AKTIVITAS DALAM BELAJAR” ini semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terlebih untuk para guru dan calon-calon guru semoga dapat menyadari tentang pentingnya motivasi dalam proses pembelajaran. Bukan hanya itu, penulis juga berharap agar para guru juga dapat membangkitkan motivasi anak, sehingga mutu lulusannya dapat lebih baik serta menjadi seseorang yang berhasil di masa yang akan datang. Amien………….



                                                                                    Lamongan, 28 Maret 2012
                                                                                               Penulis








RUMUSAN MASALAH

Batasan – batasan permasalahan yang di ambil penulis adalah sebagai berikut :
1.    Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?
2.    kebutuhan apa saja yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu?
3.    Sebutkan teori-teori motivasi? Serta jelaskan mengenai teori pyramid maslow!
































DAFTAR ISI

Pendahuluan …………………………………………………………………………………….1
Rumusan masalah………………………………………………………………………………..2
Daftar isi…………………………………………………………………………………………3
Pembahasan……………………………………………………………………………………...4
1.    Pengertian Motivasi Belajar……………………………………………………………..4
2.    Kebutuhan Motivasi Belajar……………………………………………………………..5
3.    Teori – Teori Motivasi…………………………………………………………………..7
Penutup ………………………………………………………………………………………...10
Kesimpulan …………………………………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………..11























PEMBAHASAN

1.    PENGERTIAN MOTIVASI
Kata motif sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi intern (kesiap siagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak untuk menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mendesak / dirasakan.
Mc. Donald mengatakan bahwa motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions.[1] motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yag ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting.
1.    bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam system “Neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2.    motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal  ini motivasi relevan  dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku mansuia.
3.    motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Menurut Oemar Hamalik motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktifitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktifitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.[2]
Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt, yaitu: 1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang; 2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.
Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut.[3]
Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004 : 2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.[4]
Jadi motivasi adalah suatu dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang untuk bergerak melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan pengertian belajar menurut Slameto ialah suatu proses usahayang dilakukan seorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan Robert M. Gagne mendefinisikan belajar adalah sesuatu yang terjadi di benak seseorang di dalam otaknya, jadi belajar merupakan suatu proses dimana guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar yang menginginkan adanya perubahan tingkah laku secara konstruktif. Guru harus senantiasa berusaha agar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar berjalan sebagaimana yang diharapkan yaitu dengan memberikan motivasi yang cukup kepada peserta didik[5]
Jadi pengertian belajar yaitu suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dari pengalamannya sendiri maupun dari interaksi dengan lingkungannya, baik secara formal, informal maupun non formal.
Jadi yang dimaksud dengan motivasi belajar yaitu  kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan.

2.    KEBUTUHAN MOTIVASI BELAJAR
Memberikan motivasi kepada siswa berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awalnya menyebabkan si subjek belajar itu merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar.
Melakukan aktivitas itu didorong oleh adanya factor-faktor kebutuhan boilogis, instink, unsure-unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan manusia. Motivasi juga dapat selalu berakiatan dengan soal kebutuhan. Sebab seseorang terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada sesuatu kebutuhan. Kebutuhan ini timbul karena adanya keadaan yang tidak seimbang, tidka serasi atau rasa ketegangan yang menuntut suatu kepuasan. Kalau sudah seimbang dan terpenuhi pemuasannya berarti tercapailah suatu kebutuhan yang diinginkan. Keadaan tidak seimbang atau adanya rasa tiadk puas itu, diperlukan motivasi yang tepat. “ Dissatisfatction is essential element in motivation”. Kalau kebutuhan itu tidak terpenuhi maka akan timbul tuntutan kebutuhan yang baru. Hal ini menunjukkan kebuuthan manusia bersifat dinamis , berubah-ubah sesuai dengan sifat kehidupan manusia pada suatu saat tertentu yang menarik, diinginkan dan dibutuhkannya pada suatu saat tertentu, mungkin waktu lain tidak lagi menarik dan tidak dihiraukan lagi.
Menurut Moragan yang ditulis kembali oelh S. Nasution, dikatakan bahwa menusia hidup itu memiliki berbagai kebutuhan[6] ;
1.      Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas.   
Hal ini bagi anak sangat penting , akrena perbuatan sendiri itu mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini, maka bagi orang tua yang memaksa anak untuk diam di rumah saja adalah bertentangan dnegan hakikat anak. Activities in it self pleasure. Hal ini dapat di hubungkan bahwa suatu kegiatan akan berhasil bila suatu pekerjaan atau belajar jika disertai dengan rasa gembira.
2.       Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain.
Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi untuk banyak berbauat sesuatu demi kesenangan orang lain. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai kegiatan , misalanya anak-anak apabila diberikan motivasi untuk melakukan sesautu pekerjaan / belajar untuk orang yang disukainya.
3.      Kebutuhan untuk mencapai hasil   
Dalam kegiatan belajar mengajar perlu dikembangkan unsure Reinforcement.   Pujian atau reforcement ini harus selalu diakitkan denga nprestasi yang baik. Anak-anak harus diberi kesempatan selaus-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang optimal, sehingga ada “sense of success”.  Apabila hasil pekerjaan atau usaha belajar itu tidak dihiraukan orang lain / guru/ orang tua misalanya, boleh ajdi kegiatan anak menjadi berkurang.
4.      Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan.
Sikap anak terhadap kesulitan atau hambatan ini sebenarnya banyak bergantung pada keadaan dan sikap lingkungan. Sehubungan dnegan ini maka peranan motivasi sanagt penting dalam upaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha agar memperoleh keunggulan.
McClelland mengungkapkan bahwa manusia mempunyai tiga kebutuhan yang akan memotivasinya dalam melakukan sesuatu. Ketiga kebutuhan itu adalah Needs of Achievement (N-ACH), Needs of Power (N-POW), dan Needs of Affiliation (N-AFF). Penjelasannya sebagai berikut, orang-orang yang mengutamakan N-ACH adalah mereka yang membutuhkan pengakuan dari orang disekitarnya, maka orang ini adalah pengejar prestasi dan eksistensi, untuk orang-orang yang mengutamakan N-POW adalah mereka yang mengejar kekuasaan, mereka senang bila berkuasa dan lebih hebat daripada yang lain, dan orang-orang yang mengutamakan N-AFF adalah mereka yang cukup hanya berteman dengan banyak orang[7].
Masing-masing individu membutuhkan tiga motivasi ini, hanya saja kadar keutamaan yang dibutuhkan berbeda-beda. Tak terkecuali pelajar SMA, di usia mereka yang belum dewasa, di masa-masa perkembangan kemandirian dan identitas mereka, pelajar memiliki emosi yang sangat labil. Apalagi para pelajar yang hanya mengandalkan pendidikan formal bangku sekolah.

3.    TEORI – TEORI MOTIVASI
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.

A.    TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting[8].
 




• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik)[9].
C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a.    karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.   karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c.    Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.   Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a.    karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b.    Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c.    Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d.   Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
E. Clayton Alderfer ERG
 Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.[10]



PENUTUP
KESIMPULAN
Ø  motivasi adalah suatu dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang untuk bergerak melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan tertentu
Ø  belajar yaitu suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dari pengalamannya sendiri maupun dari interaksi dengan lingkungannya, baik secara formal, informal maupun non formal
Ø  motivasi belajar yaitu  kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan
Ø  Menurut Moragan yang ditulis kembali oelh S. Nasution, dikatakan bahwa menusia hidup itu memiliki berbagai kebutuhan ;
1.      Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas.   
2.       Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain.
3.      Kebutuhan untuk mencapai hasil   
4.      Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan.
Ø  Teori-teori motivasi antara lain :
a.       Teori menurut Abraham Maslow
b.      Teori Menurut Herzberg
c.       Teori Menurut Douglas McGregor
d.      Teori Menurut Vroom
e.       Teori Menurut Clayton Alderfer














DAFTAR PUSTAKA



_____________ PSIKOLOGI BELAJAR.
Http//pengertian motivasi belajar.com diakses pada tanggal 25 maret 2012
http//pengertian motivasi ekstrinsik dalam belajar.com diakses pada tanggal 25 maret 2012
http//motivasi dan aktifitas belajar.com diakses pada tanggal 25 maret 2012
http//kebutuhan motivasi manusia.com diakses pada tanggal 25 maret 2012
http//teori motivasi.com diakses pada tanggal 25 maret 2012


[1] Psikologi belajar. Hal 114
[2] Ibid….
[3] Pengertian motivasi belajar. Diakses pada tanggal 25 maret 2012
[4] Ibid.
[5] Definisi pengertian motivasi ekstrinsik dalam belajar. diakses pada tanggal 25 maret 2012
[6] Motivasi dan aktifitas dalam belajar . diakses pada tanggal 25 maret 2012
[7] Kebutuhan motivasi manusia. Diakses tanggal 25 maret 2012
[8] Teori motivasi. Diakses pada tanggal 25 maret 2012
[9][9] Ibid…
[10] Ibid…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar